Foto Menteri Susi Tidur di Kursi Bandara Ramai di Medsos
Nitizen dihebohkan dengan foto Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang sedang tertidur di kursi ruang tunggu Bandar Udara John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat. Foto tersebut dibagikan oleh akun Facebook atas nama Jim B Aditya, pada senin 12-6-2017 puku 00.01 tengah malam.
Akun tersebut memberikan pujian pada Susi, menurutnya saat itu sang menteri tertidur karena kelelahan setelah menjadi pembicara dalam konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai kelautan di New York. Perempuan tangguh ini layak diberi gelar IBU KELAUTAN INDONESIA. Tertidur kelelahan di VIP Lounge Bandara JFK, New York, setelah sehari sebelumnya tampil di acara konferensi PBB mengenai kelautan di New York, Amerika Serikat, terang Jim melalui akun Facebook-nya. Jim juga mengatakan bahwa Susi mendapat pujian dari aktor Leonardo Di Caprio. Sang aktor memberikan pujian atas keberanian Susi memerangi penangkapan ikan ilegal yang kerap menjadi pemicu ekosistem laut.
Konferensi PBB mengenai kelautan atau disebut juga The Ocean Conference merupakan pembicaraan tingkat internasional yang berupaya menemukan solusi untuk melestarikan dan memanfaatkan laut tanpa merusaknya. Konferensi tersebut berlangsung pada 5-9 Juni 2017, di markas besar PBB di New York. Indonesia diwakili oleh Menteri Susi, mendapatkan giliran untuk berbicara pada 7 Juni 2017
Berikut pidato lengkap ibu Susi di konferensi Kelautan atau The Ocean Conference :
Demikian artikel singkat ini, semoga menambah kecintaan akan negara Indonesia dan mengapresiasi apa yang telah Ibu Susi Pudjiastuti lakukan.
Terima Kasih
(c)byd2017-pelangi kehidupan
Akun tersebut memberikan pujian pada Susi, menurutnya saat itu sang menteri tertidur karena kelelahan setelah menjadi pembicara dalam konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai kelautan di New York. Perempuan tangguh ini layak diberi gelar IBU KELAUTAN INDONESIA. Tertidur kelelahan di VIP Lounge Bandara JFK, New York, setelah sehari sebelumnya tampil di acara konferensi PBB mengenai kelautan di New York, Amerika Serikat, terang Jim melalui akun Facebook-nya. Jim juga mengatakan bahwa Susi mendapat pujian dari aktor Leonardo Di Caprio. Sang aktor memberikan pujian atas keberanian Susi memerangi penangkapan ikan ilegal yang kerap menjadi pemicu ekosistem laut.
Konferensi PBB mengenai kelautan atau disebut juga The Ocean Conference merupakan pembicaraan tingkat internasional yang berupaya menemukan solusi untuk melestarikan dan memanfaatkan laut tanpa merusaknya. Konferensi tersebut berlangsung pada 5-9 Juni 2017, di markas besar PBB di New York. Indonesia diwakili oleh Menteri Susi, mendapatkan giliran untuk berbicara pada 7 Juni 2017
Berikut pidato lengkap ibu Susi di konferensi Kelautan atau The Ocean Conference :
- “Illegal fishing is an international problem, and countering it requires cross border cooperation between countries,” says Minister Susi. “I urge all nations to join me in sharing their vessel monitoring data with Global Fishing Watch. Together, we can begin a new era in transparency to end illegal and unreported fishing.”“We believe publicly shared VMS will become a powerful new standard for transparent operation in commercial fishing,” says Paul Woods, Global Fishing Watch CEO and Chief Technology Officer for SkyTruth, a founding partner of Global Fishing Watch along with Oceana and Google. “SkyTruth has been collaborating with the Indonesian government for the past two years to really understand their VMS data and find new ways for VMS to enhance their fisheries management.” “We applaud the commitments made by Peru and Indonesia to publish their previously private vessel tracking data and encourage other countries to follow their lead,” said Jacqueline Savitz, Senior Vice President for the United States and Global Fishing Watch at Oceana. “Together, with forward-thinking governments like these, we can bring even greater transparency to the oceans. By publishing fishing data and using Global Fishing Watch, governments and citizens can unite to help combat illegal fishing worldwide. With more eyes on the ocean, there are fewer places for illegal fishers to hide.” “It’s remarkable to see how adding in all these medium sized vessels with VMS really fills in the picture for large chunks of the ocean where we knew there was fishing, but just couldn’t see it with AIS alone,” says Woods. “It is also revealing new areas where we weren’t aware fishing occurs.” “The ability to scale rapidly as new countries and providers join means we can move from raw data to quickly producing dynamic visualizations and reporting that promote scientific discovery and support policies for better fishery management,” he said. “With Indonesia and Peru, two of the world’s top five fishing nations, committed to a new age of transparency in the fishing industry, Google is committed to fostering international cooperation.”
Demikian artikel singkat ini, semoga menambah kecintaan akan negara Indonesia dan mengapresiasi apa yang telah Ibu Susi Pudjiastuti lakukan.
Terima Kasih
(c)byd2017-pelangi kehidupan
Comments
Post a Comment